Jumat, 18 November 2011

BERDASARKAN DATA YANG DIOLAH

1.      BERDASARKAN DATA YANG DIOLAH


Komputer analog adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog. Level analog di sini adalah lawan (dual) dari level digital, yang mana level digital adalah level tegangan 'high' (tinggi) dan 'low' (rendah), yang digunakan dalam implementasi bilangan biner. Secara mendasar, komponen elektronik yang digunakan sebagai inti dari komputer analog adalah op-amp (operational amplifier).
komputer digitalAdalah mesin komputer yang diciptakan untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, huruf, tanda baca dan lain-lain. Yang pemrosesnya dilaksanakan berdasarkan teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi bilangan 0 dan 1.
Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (disebut juga dengan biner)untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit. Sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu: 1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. 2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri, 3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk, 4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Komputer mengolah data yang ada adalah secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang anda tonton dalam format digital.

komputer hybrid adalah jenis Komputer yang diperuntukkan untuk pengolahan data yang sifatnya baik kuantitatif maupun kualitatif, atau dengan istilah lain menggabungkan kemampuan digital dengan analog. Dengan perkataan lain data kuantitatif yang diolah menghasilkan data kualitatifnya dan sebaliknya.

2.      BERDASARKAN UKURANNYA

Klasifikasi Komputer Menurut Ukurannya merupakan pembagian jenis komputer dilihat dari sudut pandang bentuk dan ukuran fisik, dimana dibedakan atas 6 jenis, yaitu Tower (Menara), Desktop (Meja), Portable, Notebook, Subnotebook, dan Palmtop. Dan perlu diketahui bahwa komputer yang berukuran kecil tidak berarti kemampuannya juga kecil/lemah, malah bisa jadi sebaliknya.

Jenis-jenis Komputer Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Fisik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tower (menara)
adalah yang biasanya diletakkan disamping atau dibawah meja, karena ukurannya yang relatif besar, sehingga memenuhi meja. Komputer ini biasanya banyak memiliki ruang didalamnya dan banyak memiliki expansionslot(tempat untuk memasang card tambahan), sehingga bisa ditambahkan dengan berbagai perangkat tambahan.

b. Desktop (meja)
adalah komputer yang ukurannya sedikit lebih kecil dari Tower, tetapi biasanya diletakkan diatas meja. Komputer ini paling banyak dipakai karena harganya yang lebih murah bila dibandingkan dengan bentuk yang lain. Komputer yang banyak kita pakai sekarang ini adalah jenis desktop.

c. Portable (mudah dibawa)
adalah komputer yang ukuran sedikit lebih kecil dari Desktop, karena bagian-bagiannya dapat dirangkai menjadi satu kotak saja, sehingga mudah dibawa kemana-mana. Komputer ini dulunya ditujukan bagi pemakai yang sering bertugas dilapangan, misalnya insinyur(sarjana sains), peneliti, dan sebagainya yang bertugas menyelesaikan suatu tempat tertentu atau peneliti yang mengumpulkan data dilokasi yang jauh dari kantornya. Komputer ini kurang populer karena relatif besar dan berat.

d. Notebook (buku catatan)
adalah komputer yang ukurannya sebesar buku catatan saja, dimana sekarang banyak dipakai pelajar, mahasiswa, dosen, pengusaha, peneliti, dan sebagainya. Notebook mempunyai ukuran yang hampir sama atau mirip dengan kertas kuarto,yaitu 8 ½ x 11 inci, tebalnya berkisar 1 hingga 1 ½ inci dan beratnya antara 4 sampai 6 kg.

e. Sub-notebook
adalah komputer yang ukurannya ada diantara komputer notebook dan palmtop. Ukuran komputer ini sedikit lebih kecil dari notebook karena ada sebagian perangkat yang tidak dipasang, biasanya disk drive.

f. Palmtop
adalah komputer yang dapat digenggam, karena ukurannya yang sangat kecil, kira-kira sedikit lebih kecil dibandingkan kaset video Beta. Komputer ini sering disebut handheld computer. Komputer ini tidak memerlukan aliran listrik,
melainkan baterai kecil biasa (ukuran AA). Kelemahan dari komputer ini adalah layarnya yang terlalu kecil dan keyboardnya sedikit lebih kecil dari ukuran standar, sehingga menyulitkan pemakai.

Sedangkan sebagai tambahan adalah baik mengetahui Jenis-jenis Komputer Berdasarkan Processor Komuter, yang digolongkan menjadi:

1. Mainframe
adalah komputer yang processornya mempunyai kemampuan besar karenaditujukan untuk banyak pemakai.
2. Minikomputer
adalah bentuk mini dari komputer mainframe, kalau mainframe memiliki ribuan terminal komputer mini lebih terbatas hanya sampai puluhan dan mungkin ratusan terminal.
3. Personal Computer
adalah komputer yang ditujukan untuk satu pemakai dengan satupemakaian program apilkasi saat tertentu.

Demikian pembahasan klasifikasi komputer menurut ukurannya. Dengan mengetahui klasifikasi tersebut diharapkan kita dapat lebih seksama dan maksimal dalam menguasai teknologi informasi sehingga dapat menjadi Manusia Intelektual yang Sanggup dan Mampu, Manusia demi Manusia lain dalam lingkup profesinya
3.       3. BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

Special purpose computer berarti komputer untuk keperluan khusus. Komputer ini dirancang hanya untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Perangkat yang ada pada komputer ini, baik komponen input, output, pemroses serta softwarenya telah dirancang untuk keperluan tersebut. Biasanya software yang mengendalikan proses sudah berada langsung pada sistem. Contoh dari Special Purpose Computer ini adalah komputer yang digunakan untuk kasir pada supermarket.
 
   General Purpose Computer Merupakan komputer yang dibuat untuk keperluan secara umum, sehingga komputer tersebut dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan usernya. Personal Computer merupakan salah satu contoh dari kategori ini.

Jumat, 11 November 2011

Lapisan Dalam Sistem Operasi

Lapisan Dalam Sistem Operasi
Struktur Sistem Operasi
Pendekatan yang umum suatu sistem yang besar dan kompleks adalah dengan memecah tugastugas(
task) ke bentuk komponen-komponen kecil dibandingkan dalam bentuk sistem tunggal
(monolithic). Komponen-komponen tersebut akan akan di bahas pada bagian berikut ini.
a. Struktur Sederhana
Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian sistem operasi
dimulai dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu berkembang dengan ruang lingkup
originalnya. Contoh dari sistem operasi ini adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan
sistem operasi yang menyediakan fungsional dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi
menjadi beberapa modul, sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana prosedur
dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan
yang disediakan sistem operasi untuk pengguna. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat
keras yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi
serangkaian interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU,
manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system calls.
Struktur Lapisan MS-DOS
Kelemahan struktur monolitik adalah:
• Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dialokasikan
• Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan
• Merupakan pemborosan memori bila setiap komputer harus menjalan kernel monolitik, karena
semua layanan tersimpan dalam bentuk tunggal sedangkan tidak semua layanan diperlukan.
• Kesalahahan sebagian fungsi menyebabkan sistem tidak berfungsi.
Keuntungan struktur monolitik adalah layanan dapat dilakukan dengan cepat karena terdapat dalam
satu ruang.
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 6
Oct. 1, 2011
b. Pendekatan Berlapis (Layer Approach)
Sistem operasi dibagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terbawah (layer 0) adalah hardware dan
yang tertinggi (layer N) adalah user interface. Lapisan N memberi layanan untuk lapisan N+1
sedangkan proses-proses di lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 untuk membangun
layanan lapisan N+1. Lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 namun lapisan N tidak dapat
meminta layanan lapisan N+1. Masing-masing berjalan pada lapisannya sendiri.
Lapisan Sistem Operasi
Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem terlapis terdiri dari enam lapisan, yaitu:
1. Lapisan 0. Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu
habis dan lapisan ini mendukung dasar multi-programming pada CPU.
2. Lapisan 1. Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama dan pada 512 kilo word drum
yang digunakan untuk menahan bagian proses ketika tidak ada ruang di memori utama.
3. Lapisan 2. Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console. Lapisan
ini masing-masing proses secara efektif memiliki operator console sendiri.
4. Lapisan 3. Mengatur peranti I/O dan menampung informasi yang mengalir dari/ke proses
tersebut.
5. Lapisan 4. Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses,
memori, console, atau manajemen I/O.
6. Lapisan 5. Merupakan operator sistem.
Contoh sistem operasi yang menggunakan pendekatan berlapis adalah THE yang dibuat oleh
Djikstra dan mahasiswa-mahasiswanya, serta sistem operasi MULTICS.
Kelemahan struktur ini adalah fungsi-fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara
hati-hati. Sedangkan keunggulannya adalah memeliki semua kelebihan rancangan modular, yaitu
sistem dibagi menjadi beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen. Tiap lapisan
dapat dirancang, dikode dan diuji secara independen. Pendekatan berlapis menyederhanakan
rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 7
Oct. 1, 2011
c. Microkernels
Metode struktur ini adalah menghilangkan komponen-komponen yang tidak diperlukan dari kernel
dan mengimplementasikannya sebagai sistem dan program-program level user. Hal ini akan
menghasilkan kernel yang kecil. Fungsi utama dari jenis ini adalah menyediakan fasilitas
komunikasi antara program client dan bermacam pelayanan yang berjalan pada ruang user. Contoh
sistem operasi yang menggunakan metode ini adalah TRU64 UNIX, MacOSX dan QNX.
Keuntungan dari kernel ini adalah kemudahan dalam memperluas sistem operasi, mudah untuk
diubah ke bentuk arsitektur baru, kode yang kecil dan lebih aman. Kelemahannya adalah kinerja
akan berkurang selagi bertambahnya fungsi-fungsi yang digunakan.
d. Modular (Modules)
Kernel mempunyai kumpulan komponen-komponen inti dan secara dinamis terhubung pada
penambahan layanan selama waktu boot atau waktu berjalan. Sehingga strateginya menggunakan
pemanggilan modul secara dinamis (Loadable Kernel Modules). Umumnya sudah
diimplementasikan oleh sistem operasi modern seperti Solaris, Linux dan MacOSX.
Solaris loadable modules
Sistem Operasi Apple Macintosh Mac OS X menggunakan struktur hybrid. Strukturnya
menggunakan teknik berlapis dan satu lapisan diantaranya menggunakan Mach microkernel.
e. Virtual Machine
Dalam struktur ini user seakan-akan mempunyai seluruh komputer dengan simulasi atas pemroses
yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi mesin nyata yang digunakan user, mesin
virtual ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin nyata.
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 8
Oct. 1, 2011
(a) Non virtual machine (b) Virtual machine
Teknologi ini awalnya digunakan pada IBM S/370. VM/370 menyediakan mesin virtual untuk tiap
user dengan membuat mesin virtual baru pada saat user tersebut melakukan log sistem. Kemudian
teknik ini berkembang menjadi operating system emulator sehingga sistem operasi dapat
menjalankan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi lain.
Dalam lingkungan ini terdapat proteksi berbagai sumber daya sistem. Setiap virtual-machine secara
lengkap mengisolasi dari semua virtual-machine yang lain, sehingga tidak ada masalah proteksi.
Ada dua pendekatan dalam penyediaan sharing yang diimplementasikan, pertama hal ini
memungkinkan share minidisk dan share files. Kedua, memungkinkan pendefinisian jaringan
virtual-machine, sehingga dapat mengirim informasi melalui virtual jaringan komunikasi.
Contoh dari pengembangan itu adalah sebagai berikut:
o Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS, OS/2 mode teks
dan aplikasi WIN16.
o IBM mengembangkan WABI untuk meng-emulasikan Win32 API sehingga sistem operasi yang
menjalankan WABI dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk MS-Windows.
o Para pengembang Linux membuat DOSEMU untuk menjalankan aplikas-aplikasi DOS pada
sistem operasi Linux, WINE untuk menjalankan aplikasi-aplikasi MS-Windows.
o VMWare merupakan aplikasi komersial yang meng-abstraksikan perangkat keras intel 80x86
menjadi virtual mesin dan dapat menjalan beberapa sistem operasi lain (guest operating system)
di dalam sistem operasi MS-Windos atau Linux (host operating system). VirtualBox merupakan
salah satu aplikasi sejenis yang opensource.
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 9
Oct. 1, 2011
Arsitektur Virtual Machine

DASAR SISTEM OPERASI

Dasar Sistem Operasi
A. Pengertian Sistem Operasi
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem
komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan
menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer. Sistem operasi Komputer
adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti
program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Sistem
Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
Sistem komputer terdiri dari:
Jika dilihat sebagai lapisan, maka sistem operasi merupakan lapisan penghubung antara hardware dan
software.
Fungsi Dasar
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program
aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi
penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna.
Sistem Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori
komputer, (memori komputer dalam hal ini ada Hardisk, bukan memory ram) pada saat komputer
dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan,
dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum
tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga
masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat
dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum
tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.
Sasaran Sistem Operasi
Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan -- membuat penggunaan komputer
menjadi lebih nyaman, efisien -- penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu
USER/BRAINWARE
PROGRAM APLIKASI
SISTEM OPERASI
HARDWARE
}Software
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 2
Oct. 1, 2011
berevolusi -- sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan,
pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang baru.
Sejarah Sistem Informasi
Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi
kedalam empat generasi:
o Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti
sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan
manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini
belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara
langsung.
o Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu
rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi
sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah
FMS dan IBSYS.
o Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai
sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer,
maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekaligus) dan multiprogramming
(melayani banyak program sekaligus).
o Generasi Keempat (Pasca 1980an)
Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari
keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini para
pengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer
yang berbasis grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana
komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga
tercapai kinerja yang lebih baik.
Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
Generasi Sistem Operasi
Generasi ke-1 (1945-1955) : Vacuum Tubes dan Plugboards
- Analytical Engine (Charles Babbage)
- Calculating Engine menggunakan vacuum tubes (Howard Aitken, John von Neumann, J.P
Eckert, Konrad Zuse)
- Beluam ada bahasa pemrograman
- Belum ada sistem operasi
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 3
Oct. 1, 2011
- Operasi menggunakan plugboard
- Pengenalan punched card
Generasi Ke-2 (1955-1965) : Transistors dan Batch System
- Pengenalan transistor untuk komputer
- Pemisahan fungsi personil (Designer, Operator, Programmer, Maintenance personel)
- Pengenalan job (program atau seperangkat program)
- Penggunaan bahasa FORTRAN, Assembeler
- Penerapan Batch System
- Pengoperasian Off-Line
- Penggunaan mesin-mesin besar untuk kalkulasi sains dan engineering
- Typical operating system : FMS (Fortran Monitor System) dan IBSYS (sistem operasi untuk
IBM 7094)
Generasi Ke-3 (1965-1980) : IC dan Multiprogramming
- IBM mengenalkan IBM 360 dengan sistem operasi OS/360
- Menggunakan Integrated Circuit (IC)
- Dapat menangani komputasi sains dan komersial
- Mengadopsi konsep ‘one family’
- Sistem operasi berukuran besar dan kompleks
- Mengenalkan multiprogramming (menerapkan partisi memori dengan job-job yang berbeda pada
setiap partisi)
- Mengenalkan SPOOLING (Simultaneous Peripheral Operation On Line)
- Mengenalkan Time Sharing (berbagi waktu)
- Sistem time sharing pertama, CTSS, dikembangkan di MIT
- Usaha pengembangan ‘computer utility’ mesin yang dapat menunjang ratusan time sharing user
- Pengembangan komputer MINI (DEC-PDP-1 s/d PDP-11)
- Ken Thompson mengembangkan versi satu pemakai (single user) dari MULTICS (MULTIplex
and Computing Services)
- UNIX (Uniplexed Information and Computing Services)
Generasi Ke-4 (1980-1990) : LSI, VLSI, dan Personal Computer (PC)
- Pengembangan LSI dan VLSI melahirkan PC dan Workstation
- Perangkat lunaknya ‘user friendly’
- Dua sistem operasi yang dominan :
MS-DOS (pada IBM-PC dengan CPU Intel 8088, 80286, 80386, 80486)
UNIX (pada Non-Intel computer dan workstation)
- RISC Chips
- Network Operating System
- Distributed Operating System
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 4
Oct. 1, 2011
Generasi Ke-5 (1990-sekarang) : VLSI, ULSI an teknologi Nano Second, Internet, Multimedia
- Pengembangan VLSI an ULSI melahirkan PC yang berbasis Pentium untuk server maupun
workstation
- Pengembangan sistem operasi windows
- Pengembangan internet dan multimedia
- Pengembangan aplikasi yang berbasis Web atau WWW
Layanan Sistem Operasi
Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut:
1. Pembuatan program
sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis
program
2. Eksekusi program
Instruksi-instruksi dan data-data harus dimuat ke memori utama, perangkat-parangkat masukan/
keluaran dan berkas harus di-inisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu
harus di tangani oleh sistem operasi
3. Pengaksesan I/O Device
Sistem Operasi harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali
menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi
4. Pengaksesan terkendali terhadap berkas.
Disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap
berkas
5. Pengaksesan sistem
Menggunakan prinsip shared system (sistem digunakan bersamaan dalam suatu waktu). Fungsi
pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak
terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya
6. Deteksi dan pemberian tanggapan pada kesalahan.
Jika muncul permasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan
tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang
berjalan
7. Akunting.
Sistem Operasi yang bagus mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan
memonitor parameter kinerja.
Pengantar Teknologi Sistem Informasi B
Pertemuan 1. Jeje, Skom Page 5
Oct. 1, 2011
B. Lapisan Dalam Sistem Operasi
Struktur Sistem Operasi
Pendekatan yang umum suatu sistem yang besar dan kompleks adalah dengan memecah tugastugas(
task) ke bentuk komponen-komponen kecil dibandingkan dalam bentuk sistem tunggal
(monolithic). Komponen-komponen tersebut akan akan di bahas pada bagian berikut ini.
a. Struktur Sederhana
Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian sistem operasi
dimulai dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu berkembang dengan ruang lingkup
originalnya. Contoh dari sistem operasi ini adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan
sistem operasi yang menyediakan fungsional dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi
menjadi beberapa modul, sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana prosedur
dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan
yang disediakan sistem operasi untuk pengguna. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat
keras yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi
serangkaian interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU,
manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system calls.
Struktur Lapisan MS-DOS
Kelemahan struktur monolitik adalah:
• Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dialokasikan
• Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan
• Merupakan pemborosan memori bila setiap komputer harus menjalan kernel monolitik, karena
semua layanan tersimpan dalam bentuk tunggal sedangkan tidak semua layanan diperlukan.
• Kesalahahan sebagian fungsi menyebabkan sistem tidak berfungsi.
Keuntungan struktur monolitik adalah layanan dapat dilakukan dengan cepat karena terdapat dalam
satu ruang.

PROGRAM MANIPULASI DATA PADA QBASIC

Fungsi-fungsi manipulasi data pada Qbasic :

Fungsi String

1. Fungsi LEN            :           Digunakan untuk menghitung panjang dari suatu ungkapan string
2. Fungsi LEFT$        :           Digunakan untuk mengambil sejumlah karakter dari mulai posisi
paling kiri
3. Fungsi RIGHT$     :           Digunakan untuk mengambil sejumlah karakter dari mulai posisi
paling kanan
4. Fungsi MID$          :           Digunakan untuk mengambil sejumlah karakter ditengah mulai
posisi yang tertentu.
5. Fungsi VAL            :           Digunakan untuk mengkonversi data string menjadi data
numeric
6. Fungsi STR$              :               Digunakan untuk mengkonversi data numerik menjadi data string.

Fungsi Aritmatika

1. Fungsi SIN

Digunakan untuk mencari harga sinus suatu sudut yang dinyatakan dalam radian.

PRINT SIN(1.5)
PRINT SIN(30)
Output:
.9974951
-.9880317

2. Fungsi COS

Digunakan untuk mencari harga cosinus suatu sudut yang dinyatakan dalam radian.

D= 3.14159/180
PRINT COS(15*D)
Output :
.965926

3. Fungsi ABS (Absolute)

Digunakan untuk mengambil harga mutlak dari suatu ekspresi numeris.
Contoh 12 :
PRINT ABS(-28.8)
PRINT ABS(-5*3)
Output:
28.8
15

4. Fungsi SQR

Digunakan untuk mengambil harga akar kuadrat dari suatu bilangan.
Contoh 16 :

PRINT SQR(16)
PRINT SQR(32*2)
Output :
4
8
9

5. Fungsi Integer (INT)

Digunakan untuk membulatkan suatu pecahan ke bilangan bulat terkecil.
Contoh 17 :
PRINT INT (- 3.5)
PRINT INT (5.4)
Output :
-4
5

6. Fungsi Modulo (MOD)

Digunakan untuk menghitung sisa pembagian dari dua buah operand

X=15 : Y=4
SISA=X MOD Y
PRINT“SISA PEMBAGIAN DARI”;X;”DIBAGI”;Y;”=”;SISA
END
Output :
SISA PEMBAGIAN DARI 15 DIBAGI 4 = 3



MEMBUAT PROGRAM TENTANG MANIPULASI DATA
1.      Input nama kalian sendiri.
2.      Hitung panjang nama tersebut.
3.      Ambil 4 karakter dari kiri.
4.      Ambil 5 karakterdari kanan.
5.      Ambil 6 karakter dari huruf ketiga.

Koding yang di tulis pada Qbasic…


 Maka jika kita menjalankan program ini output nya adalah…
tampilan pada Qbasic :
 Input nama kita terlebih dahulu

Jika di enter maka hasilnya adalah :



Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
—————————————————————————————————————————————-
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan? :)
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!! :D
—————————————————————————————————————————————-
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal:D
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan? 8)
—————————————————————————————————————————————-
Fiuh..Lanjut lagi… :D
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1     ——>    1 x 20 = 1
0     ——>    0 x 21 = 0
0     ——>    0 x 22 = 0
1     ——>    1 x 23 = 8
1     ——>    1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110                 dan               111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 11011128)
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110            dan           0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14    dan           0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8  bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
—————————————————————————————————————————————-
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh…. :)
—————————————————————————————————————————————-
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong… ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192     ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
—————————————————————————————————————————————-
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B                         7       —-> bentuk heksa
11                       7       —-> bentuk desimal
1011                0111  —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Yang terakhir adalah konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa!!!
—————————————————————————————————————————————-
Edit:
Untuk memudahkan pencarian dan pembelajaran, saya cantumkan link ke artikel saya yang lain yang berhubungan dengan konversi bilangan. Kalau saya ada membuat artikel yang baru pada topik ini, akan saya cantumkan juga nanti. Silahkan dikunjungi. :D
Konversi Bilangan Pecahan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Konversi Desimal ke Biner dalam Bahasa C
BCD (Binary Coded Decimal)